Berita

KTT ASEAN di Labuan Bajo, Menteri Borong Produk UMKM Binaan PLN

63
×

KTT ASEAN di Labuan Bajo, Menteri Borong Produk UMKM Binaan PLN

Sebarkan artikel ini
Menteri BUMN membeli produk UMKM di sela-sela KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT. (Foto PLN)
Menteri BUMN membeli produk UMKM di sela-sela KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT. (Foto PLN)

Labuan Bajo, NTT/zaman – Produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan PT PLN (Persero) laris manis pada gelaran Small-Medium Enterprises (SMEs) Hub. Kegiatan tersebut sebagai rangkaian kegiatan pendukung dari KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Produk-produk berupa kerajinan tangan, kopi, tenun, hingga souvenir dari binaan Rumah BUMN Bajawa dan Rumah BUMN Ende laku terjual. Bahkan hingga sederet menteri ikut berbelanja di sela-sela agendanya.

Mulai dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. Selain itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dan Wakil Menparekraf, Angela Tanoesoedibjo. Mereka terlihat antusias mencoba dan membeli beragam produk unggulan yang telah tembus pasar internasional tersebut.

SMEs Hub sendiri merupakan agenda yang mewadahi para pelaku UMKM binaan BUMN. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memamerkan produk unggulan kepada para delegasi dan tamu undangan KTT ASEAN di Labuan Bajo.

Sebanyak enam UMKM binaan PLN turut serta dalam agenda yang terselenggara pada 9-13 Mei 2023 di Water Front, Labuan Bajo NTT ini. Keenam UMKM tersebut meliputi; Koeslin Bamboo Flores, Komunitas Pecinta Alam dan Seni Rupa, Wua Mesu. Ada juga, Tentje Collection, Dekranasda Kelompok Tenun, dan Ensikei.

Usai berbelanja, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan UMKM di Indonesia. Menurutnya, kehadiran UMKM merupakan ujung tombak dari fondasi perekonomian Indonesia.

“UMKM itu ujung tombak dari fondasi ekonomi kita, tetapi mereka tidak mungkin berjalan sendiri. Karena itu, kita di BUMN fokus untuk bersinergi dengan semua kementerian dan pemerintah daerah untuk pembiayaan, pembinaan, dan menciptakan pasar,” jelas Erick.

Untuk itu, ia mengatakan, Kementerian BUMN bersinergi dengan berbagai pihak terus melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar naik kelas. Di antaranya, melalui berbagai program seperti kredit usaha rakyat (KUR), Rumah BUMN dan lainnya.

“Ini bukti nyata bahwa memang kita hadir, tetapi pembiayaan nggak cukup kalau tidak ada pendampingan. Banyak kementerian, ada Kemenpora, Pak Teten (Kementerian Koperasi dan UMKM), kami dari BUMN, Kementerian Perdagangan juga mendampingi mereka supaya kualitasnya lebih bagus,” ujarnya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, KTT ASEAN ke-42 menjadi salah satu ajang untuk mendukung pengembangan UMKM. Selain itu, untuk mengenalkan berbagai produknya lebih luas.

Menurut dia, hal ini membuktikan PLN tak hanya berkomitmen pada kelistrikan. Tetapi juga memberikan dukungan bagi UMKM untuk bisa mandiri secara ekonomi.

“Ajang KTT ASEAN ini juga menjadi momentum promosi produk UMKM lokal binaan PLN untuk terus berkembang dan memasarkan produknya sehingga bisa terkenal lebih luas tak hanya nasional tetapi juga global,” ujarnya.

Darmawan menjelaskan, pelaku UMKM yang terlibat juga telah melalui kurasi yang ketat. Sehingga, dia memastikan UMKM binaan PLN yang turut mendukung gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo, mempunyai produk yang berdaya saing.

“Tentunya kami turut berbangga produk UMKM binaan kami bisa berkontribusi dalam side event KTT ASEAN. UMKM yang kami bawa ke Labuan Bajo ini sudah kami kurasi dan merupakan UMKM yang memiliki produk berdaya saing tinggi sehingga dapat hadir dalam event sebesar ini,” jelasnya.

Darmawan menambahkan, PLN akan terus melanjutkan komitmennya dalam pengembangan UMKM yang bertujuan meningkatkan produktivitas masyarakat. Upaya PLN ini kata dia, merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“PLN akan terus memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM. Kami harap dapat meningkatkan produktivitas dan memperluas pasar,” ucapnya.

Selain itu, PLN juga telah menyediakan wadah khusus bagi pelaku UMKM melalui fitur marketplace dalam aplikasi PLN Mobile. Fitur ini merupakan inovasi dari PLN untuk pelaku UMKM agar dapat memasarkan serta mempromosikan produknya secara daring. Melalui fitur ini, PLN mengakselerasi pengembangan UMKM.

“Dengan jumlah downloader yang kini mencapai lebih dari 39 juta, PLN Mobile dapat menjadi pasar yang sangat potensial bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara online,” ucap Darmawan. (dn)