Zaman.id – Upaya pencarian yang dilakukan Tim SAR dan gabungan dari BPBD, TNI Polri, relawan, dan masyarakat terhadap seorang pelajar bernama Dwika Aditya Alfrizi (16) yang tenggelam di aliran sungai Pemali masuk desa Pesantunan Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berbuah hasil.
Tim gabungan berhasil menemukan jasad korban pada hari Jumat (12/1/2024) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Jasad korban ditemukan jauh dari lokasi tempat kejadian semula, yakni di aliran sungai masuk desa Kertabesuki.
“Korban berhasil ditemukan oleh tim gabungan dalam kondisi meninggal di aliran sungai Pemali masuk desa Kertabesuki, Sabtu (13/1/2024), sekitar pukul 21.00 Wib,” kata Kapolres Brebes AKBP Guntur Muhammad Tariq melalui Kapolsek Wanasari Iptu Triyono Raharjo.
Setelah ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kabupaten Brebes untuk pemeriksaan medis.
Sebelumnya, korban dilaporkan tenggelam saat memancing bersama dua teman sekolahnya di bantaran sungai Pemali di desa Pesantunan pada Kamis (11/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Upaya pencarian terhadap warga asal Desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba tersebut langsung dilakukan oleh Tim SAR gabungan.
Keberhasilan tim gabungan dalam menemukan jasad korban merupakan hasil dari kerjasama dan koordinasi yang baik antara Tim SAR, BPBD, TNI Polri, relawan, dan masyarakat. Pencarian korban dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik dan metode yang telah teruji, dengan tujuan untuk memaksimalkan peluang menemukan korban yang tenggelam.
Pada saat kejadian, korban tenggelam di aliran sungai Pemali yang memiliki arus yang cukup deras. Hal ini membuat pencarian menjadi lebih menantang dan membutuhkan keahlian khusus. Tim SAR gabungan dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan yang sesuai, seperti perahu karet, alat penyelam, dan peralatan pendukung lainnya.
Selain itu, upaya pencarian juga melibatkan masyarakat sekitar yang memiliki pengetahuan tentang daerah sekitar sungai. Masyarakat ikut membantu dalam melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai, serta memberikan informasi yang dapat membantu dalam menentukan area pencarian yang lebih spesifik.
Pencarian korban tenggelam juga melibatkan teknologi modern, seperti penggunaan sonar dan drone. Sonar digunakan untuk mendeteksi benda-benda di dasar sungai yang mungkin merupakan jasad korban. Sementara itu, drone digunakan untuk pemantauan dan pengawasan area pencarian dari udara, sehingga memperluas cakupan pencarian dan mempercepat proses penemuan.
Proses pencarian korban tenggelam merupakan tugas yang sangat berat dan membutuhkan ketelitian serta kehati-hatian. Tim SAR dan gabungan yang terlibat dalam pencarian ini telah melalui pelatihan dan memiliki pengalaman dalam penanganan kasus serupa. Mereka bekerja dengan penuh dedikasi dan profesionalisme untuk menemukan korban secepat mungkin.
Keberhasilan dalam menemukan jasad korban menjadi hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak yang terlibat. Dalam situasi seperti ini, kerjasama antara Tim SAR, BPBD, TNI Polri, relawan, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal. Semua pihak saling mendukung dan bekerja bersama-sama demi keselamatan masyarakat.
Kami berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai atau perairan. Keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam melakukan aktivitas di sekitar air. Penting untuk mengikuti aturan keselamatan, menggunakan peralatan pelindung diri yang sesuai, dan tidak mengambil risiko yang berlebihan.
Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya pencarian korban tenggelam ini. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. (dn)
