Zaman.id – indonesia/">Bursa Efek Indonesia atau BEI NTB melihat peluang besar untuk mengajak masyarakat, khususnya driver ojek online (ojol), untuk berinvestasi di pasar modal.
Salah satu produk yang ditawarkan BEI NTB adalah reksadana, yang dinilai aman dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Menurut BEI, reksadana adalah instrumen investasi yang menghimpun dana dari banyak investor untuk kemudian dikelola oleh manajer investasi profesional. Reksadana dapat berinvestasi di berbagai aset, seperti saham, obligasi, pasar uang, atau kombinasi dari ketiganya.
Investasi di reksadana memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
– Mudah dan terjangkau.
Investor dapat membeli reksadana dengan modal minimum Rp10.000 melalui aplikasi online yang tersedia di gawai.
Investor juga dapat menambah, mengurangi, atau menjual reksadana kapan saja sesuai kebutuhan.
– Dikelola oleh profesional.
Investor tidak perlu khawatir tentang bagaimana mengelola portofolio investasi, karena hal itu sudah dilakukan oleh manajer investasi yang berpengalaman dan berlisensi.
Investor hanya perlu memilih jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi.
– Diversifikasi dan likuiditas. Reksadana memberikan kesempatan kepada investor untuk berinvestasi di berbagai aset yang berbeda, sehingga dapat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Reksadana juga mudah dicairkan menjadi uang tunai kapan saja.
BEI Perwakilan NTB menilai kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal semakin meningkat, terutama sejak pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang memikirkan kebutuhan di masa depan.
Data BEI Perwakilan NTB menunjukkan bahwa per Oktober 2023, jumlah investor pasar modal di NTB mencapai 119.834 orang, terdiri dari 114.486 investor reksadana dan 44.893 investor saham.
Salah satu segmen masyarakat yang menjadi sasaran BEI NTB adalah ojol, yang merupakan salah satu profesi yang banyak menggunakan gawai dan aplikasi online.
BEI Perwakilan NTB bekerja sama dengan komunitas Grab di Lombok untuk memberikan edukasi tentang reksadana kepada para driver ojol.
Edukasi dilakukan dengan mendatangi langsung basecamp ojol masing-masing, dan memberikan penjelasan tentang cara berinvestasi di reksadana, manfaat dan risikonya, serta tips dan trik untuk menjadi investor yang cerdas.
Setelah mendapatkan edukasi, para ojol dapat langsung memulai berinvestasi di reksadana melalui aplikasi online yang direkomendasikan oleh BEI NTB.
Hingga saat ini, ratusan driver ojol telah mengikuti edukasi dari BEI NTB dan mulai berinvestasi di reksadana.
Kepala Kantor Perwakilan BEI NTB, Gusti Ngurah Sandiana, mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ojol untuk mulai berinvestasi seraya menghindarkan ojol dari investasi ilegal, pinjol ilegal, dan judi online.
“Kami ingin memberikan edukasi kepada ojol agar mereka bisa memiliki aset untuk masa depan, dan tidak terjebak dalam investasi bodong, pinjol bermasalah, atau judi online yang merugikan. Dengan berinvestasi di reksadana, ojol bisa menabung untuk kebutuhan seperti pendidikan anak, kesehatan, atau pensiun,” kata Gusti Ngurah Sandiana. (dn)
