BeritaBisnisNews

Electrifying Agriculture, PLN Bantu Mesin Sumur Bor untuk Irigasi Lahan Pertanian

66
×

Electrifying Agriculture, PLN Bantu Mesin Sumur Bor untuk Irigasi Lahan Pertanian

Sebarkan artikel ini

Lombokprime.com – Dalam rangka menggencarkan program Electrifying Agriculture dan peningkatan pemanfaatan teknologi, produktifitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, PLN NTB melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mendukung sektor pertanian dengan fasilitas pengairan sawah di Sumbawa. Salah satunya dengan pembangunan sarana pengairan berupa sumur bor beserta pompa air.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN atas peran sertanya dalam meningkatkan kualitas kehidupan petani yang ada di Sumbawa. Wayan menjelaskan bahwa potensi lahan pertanian di Kabupaten Sumbawa seluas 54.918 Ha yang terbagi menjadi 2 kriteria yaitu lahan sawah dan lahan tegalan saat ini dimanfaatkan oleh petani di 24 kecamatan yang komoditinya dikembangkan seperti padi, jagung, palawija, dan hortikultura seperti cabai, bawang merah, vanili, kopi, dan ada juga dari komoditi perkebunan seperti kelapa hibrida.

“Kami atas nama pemerintah daerah kabupaten Sumbawa menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak PLN yang sudah mengalokasikan program bina lingkungannya melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan kepada Kabupaten Sumbawa di sembilan titik di tahun 2022. Semoga di tahun-tahun berikutnya PLN dapat lebih banyak lagi membantu petani di Kabupaten Sumbawa yang berjumlah 5.061 kelompok tani, karena masih banyak lahan marginal yang belum dioptimalkan.” ucap Wayan.

Heri Noprianto, Ketua Kelompok Tani Kelompok Tani Keban Rea Desa Ngeru, Moyo Hilir Sumbawa mengungkapkan sebelum adanya listrik PLN di lahan pertanian yang dikelolanya itu, ia dan kelompoknya mengandalkan air hujan dan pompa mesin diesel.

Menurutnya, dengan bantuan dari PLN tersebut sangat membantu para petani dalam mengairi lahan sawah di desanya itu. Selain itu, penggunaan listrik untuk pengairan sawah dapat mengurangi biaya operasional yang sebelumnya dikeluarkan oleh petani. Ia mengakui dengan adanya program ini dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani, di samping modernisasi petani dalam mengelola usaha tani.

“Kami sangat berterima kasih kepada PLN karena dengan pompa air listrik ini dapat membantu pengairan di sawah kami seluas 20 hektar ini, sehingga anggota kelompok kami yang berjumlah 31 orang lebih mudah dalam memanfaatkan sumber air yang ada di sekitar areal pertanian,” ungkapnya.

Sementara itu, Gamal Rizal Kambey, Manager PLN UP3 Sumbawa mengatakan bahwa pelaksanaan program Electrifying Agriculture pada Kelompok Tani Keban Rea Desa Ngeru, Moyo Hilir Sumbawa, merupakan bentuk dukungan PLN pada sektor pertanian.

“PLN telah menyerahkan bantuan instalasi pompa listrik beserta sumur bor sebagai sarana pengairan pertanian senilai Rp 150.000.000,-. Tentunya kami harapkan dapat membantu para petani selaku anggota Kelompok Tani Keban Rea Desa Ngeru, Moyo Hilir Sumbawa. Modernisasi pertanian dengan penggunaan pompa listrik untuk pengairan juga sebagai upaya PLN mendorong penggunaan energi bersih, aman dan ramah lingkungan.” ujarnya.

Gamal menambahkan, penggunaan sumur bor untuk sarana pengairan dapat membantu petani dalam menekan biaya produksi sehingga lebih hemat dan efisien.

“Dengan penggunaan energi listrik untuk pompa pengairan pertanian dapat menekan biaya produksi petani, yang pada akhirnya menambah keuntungan bagi para petani,” katanya.

Dijelaskannya program Electrifying Agriculture yang dilaksanakan PLN tersebut merupakan komitmen PLN dalam mendorong petani menjadi petani yang lebih modern dan sejahtera.

“Modernisasi pertanian dengan penggunaan pompa listrik untuk pengairan, juga sebagai dorongan PLN dalam penggunaan energi yang bersih, aman dan ramah lingkungan,”tutup Gamal.