BeritaHeadlinesPeristiwa

Tiga Orang Pekerja Meninggal di Sumur Lombok Tengah, Gas Metana Jadi Ancaman

×

Tiga Orang Pekerja Meninggal di Sumur Lombok Tengah, Gas Metana Jadi Ancaman

Share this article
Tiga Orang Pekerja Meninggal di Sumur Lombok Tengah, Gas Metana Jadi Ancaman. (Foto Tim SAR)
Tiga Orang Pekerja Meninggal di Sumur Lombok Tengah, Gas Metana Jadi Ancaman. (Foto Tim SAR)

Zaman.idTiga orang pekerja ditemukan meninggal dunia setelah diduga terpapar gas beracun metana di dalam sumur milik salah seorang warga di Dusun Semalun Montong Tanggak, Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (8/12).

Tiga orang pekerja tersebut atas nama Nasri (40), Sukandi (27), dan Ijal (19). Mereka tewas di dalam sumur dengan kedalaman belasan meter.

Kejadian ini bermula sekitar pukul 10.00 Wita saat ketiga korban sedang bekerja menggali sumur. Mereka diduga terjebak gas beracun yang terdapat di dasar sumur tersebut.

Proses evakuasi yang dilakukan oleh Tim SAR dan berbagai pihak lainnya berlangsung hingga sore hari.

Deteksi Gas Metana Sebelum Evakuasi

Sebelum evakuasi dilakukan, tim dari Kantor SAR Mataram memastikan adanya gas beracun menggunakan alat pendeteksi gas. Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, menyatakan bahwa gas metana terdeteksi di dalam sumur.

“Sebelum proses evakuasi, kami melakukan pengecekan menggunakan alat gas detector. Hasilnya, terdapat gas metana di dalam sumur itu,” ujar Wahyu.

Baca Juga :  Ite Begawe Fest 2024: Bukti Kejayaan IKM NTB di Panggung Nasional

Gas metana, yang biasanya terbentuk dari proses dekomposisi bahan organik, sangat berbahaya jika terhirup dalam konsentrasi tinggi. Gas ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dalam waktu singkat, bahkan kematian, seperti yang terjadi pada ketiga korban.

Proses Evakuasi yang Kompleks dan Berisiko

Tim SAR Mataram yang menerima laporan segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi. Operasi penyelamatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Damkar Lombok Tengah, BPBD Lombok Tengah, dan masyarakat setempat. Proses evakuasi berlangsung selama lebih dari lima jam, dengan menggunakan peralatan khusus.

Para petugas evakuasi diwajibkan menggunakan alat pelindung diri, termasuk Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA), untuk melindungi diri dari paparan gas beracun.

“Para rescuer diwajibkan menggunakan SCBA untuk menghindari paparan gas beracun, khususnya yang turun ke dalam sumur,” jelas Wahyu.

Alat lain yang digunakan meliputi perlengkapan mountaineering untuk akses ke sumur yang sempit dan peralatan medis untuk penanganan pasca-evakuasi.

Baca Juga :  Gelar Seminar Budaya Keselamatan Penerbangan, Rivan A Purwantono Tekankan Pentingnya Kesadaran Kolektif Keselamatan Transportasi Udara

Kondisi Korban Saat Ditemukan

Saat dievakuasi, ketiga korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Tim medis memastikan mereka meninggal akibat terpapar gas beracun.

Setelah proses evakuasi selesai pada pukul 15.30 Wita, jenazah ketiga korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Peringatan dan Imbauan dari Pihak Berwenang

Pasca kejadian ini, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas yang berpotensi terpapar gas beracun.

“Sumur yang dalam atau area tertutup lainnya berisiko tinggi terpapar gas beracun. Kami mengimbau warga agar menggunakan alat pendeteksi gas sebelum bekerja di tempat seperti itu,” tambah Wahyu.

Gas metana adalah salah satu gas berbahaya yang sering ditemukan di area tertutup seperti sumur, tambang, atau tempat pembuangan sampah.

Pihak terkait juga mendorong penggunaan teknologi atau peralatan yang lebih aman untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Duka Mendalam Bagi Warga Desa Pengadang

Kejadian yang menyebabkan tiga orang pekerja meninggal dunia tersebut menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Dusun Semalun Montong Tanggak. Warga setempat terlihat memadati lokasi kejadian selama proses evakuasi berlangsung.

Baca Juga :  Gelar Rakornas, Pembina Samsat Tingkat Nasional Bahas Optimalisasi Capaian Target Kepatuhan Pajak Kendaraan Bermotor 2024

“Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka adalah pekerja keras yang setiap hari membantu masyarakat,” ujar salah satu kerabat korban yang tidak ingin disebutkan namanya.

Pentingnya Keselamatan Kerja di Lokasi Berisiko Tinggi

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja, terutama di lokasi yang memiliki potensi bahaya seperti sumur atau ruang tertutup lainnya.

Penggunaan peralatan pelindung diri, pelatihan keselamatan, serta pengawasan ketat dari pihak berwenang sangat penting untuk mencegah kejadian serupa.

Sebagai langkah lanjutan, pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya gas beracun serta pentingnya penggunaan teknologi pendukung dalam pekerjaan berisiko tinggi.

Tragedi ini menjadi pelajaran penting bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama, terlebih dalam pekerjaan yang melibatkan lingkungan berisiko seperti sumur.

Warga setempat kini berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *