Zaman.id – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal (LMI), mengawali langkah kepemimpinannya dengan menegaskan komitmen terhadap program ketahanan pangan.
Bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, ia membahas berbagai strategi pengembangan sektor pertanian yang dinilai sebagai fondasi utama dalam membangun kedaulatan pangan di NTB.
“Isu pertanian dan ketahanan pangan adalah prioritas utama dalam visi misi Iqbal-Dinda memimpin NTB,” ujar Lalu Iqbal saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/1).
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini langsung bertolak ke Jakarta usai ditetapkan sebagai gubernur terpilih. Dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian, Iqbal menyampaikan bahwa ketahanan pangan tidak hanya menjadi kebutuhan daerah tetapi juga strategi nasional yang harus didukung penuh oleh pemerintah pusat.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah isu strategis dibahas, termasuk pengembangan ekosistem industri berbasis pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan. Hal ini dinilai sejalan dengan potensi besar yang dimiliki NTB dalam sektor tersebut.
“Dalam pertemuan tadi, saya bersama Pak Menteri juga membahas mengenai pengembangan ekosistem industri berbasis pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan,” terang Iqbal.
Menurutnya, langkah ini merupakan prioritas utama dalam upaya membangun NTB sebagai pusat pertanian dan peternakan terintegrasi. Kehadiran sejumlah pejabat eselon 1 dan 2 Kementerian Pertanian dalam diskusi tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah pusat terhadap program ini.
Salah satu isu penting yang menjadi sorotan dalam pertemuan itu adalah pembangunan infrastruktur pendukung pertanian, seperti irigasi. Bendungan Meninting, yang berada di Lombok Barat, disebut sebagai salah satu proyek prioritas untuk mendukung kebutuhan irigasi di wilayah tersebut.
“Kami juga membahas irigasi, salah satunya Bendungan Meninting. Selain itu, ada rencana pengembangan sejumlah komoditas pertanian unggulan NTB, peternakan sapi skala besar, dan kompleks industri pangan terintegrasi,” tambah Iqbal.
Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, diharapkan produktivitas pertanian dan peternakan di NTB akan meningkat secara signifikan, sehingga dapat berkontribusi pada kedaulatan pangan nasional.
Untuk menindaklanjuti hasil diskusi dengan Menteri Pertanian, Iqbal mengungkapkan rencana Rakorsus (Rapat Koordinasi Khusus) yang melibatkan seluruh kepala daerah di NTB.
Pertemuan tersebut direncanakan akan digelar setelah pelantikan dirinya sebagai gubernur, dengan tujuan menyelaraskan langkah pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pertanian dan peternakan.
“Banyak hal yang harus ditindaklanjuti dari pertemuan ini. Menteri Pertanian juga berencana hadir dalam Rakorsus untuk membahas berbagai isu strategis,” jelasnya.
Selama masa kampanye, pasangan Iqbal-Dinda menjadikan pengembangan sektor pertanian terintegrasi sebagai salah satu program unggulan. Konsep ini mencakup pengelolaan rantai produksi mulai dari hulu hingga hilir, melibatkan pertanian, peternakan, dan industri olahan pangan.
Dalam berbagai kesempatan, Iqbal menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan.
“NTB memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian dan peternakan. Dengan pengelolaan yang tepat, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga berkontribusi pada pasar nasional dan internasional,” tegasnya.
Meski memiliki potensi besar, pengembangan sektor pertanian di NTB juga menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, keterbatasan teknologi, dan akses pasar. Namun, dengan dukungan program strategis dari pemerintah pusat dan daerah, tantangan ini diharapkan dapat teratasi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sendiri menyambut baik komitmen Gubernur NTB terpilih terhadap ketahanan pangan.
“Program ini sangat strategis dan sesuai dengan arah kebijakan nasional. Kami siap mendukung penuh langkah NTB untuk menjadi pelopor ketahanan pangan di Indonesia,” ujarnya.