BeritaBreaking NewsDaerahNewsPolitik

PDIP NTB ubah mindset  Memakmurkan Masjid dengan Menanam Pohon Buah Produktif

74
×

PDIP NTB ubah mindset  Memakmurkan Masjid dengan Menanam Pohon Buah Produktif

Sebarkan artikel ini

Lombokprime.com-  Sambut Bulan bakti Bung Karno 1 Juni 2022 mendatang, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah  NTB melakukan gerakan memakmurkan masjid dengan penanaman pohon di area masjid Al Ikhlas, Dusun Gampung, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, kabupaten lombok tengah. Kamis (12/5)

 “Kami ingin menggugah masyarakat untuk mengubah mindset tentang konsep memakmurkan masjid. Selain mentradisikan umat memperbanyak shaf shalat di masjid, kami juga mengajak umat menjadikan lingkungan masjid menjadi indah, sejuk, dan produktif,” kata Rachmat Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat

Selain itu anggota yang duduk di Komisi VIII DPR RI ini menyampaikan bahwa gerakan menanam pohon buah produktif di halaman masjid tersebut sebagai sebuah ikhtiar untuk tetap menjaga lingkungan agar tetap asri.

 “Manakala masjid menjadi indah dan sejuk, akan memikat masyarakat untuk lebih sering mengunjungi masjid dan memperbanyak shaf shalat berjamaah. Dengan begitu, Hablum Minallah kita tetap terjaga,” ucapnya

Ditambahkan Rahmat bahwa momentum dimulainya “tradisi baru” memakmurkan masjid yang diinisiasi PDIP di Bumi Gora ini, bersamaan dengan perayaan Bulan Bakti Bung Karno bulan Juni 2022 yang menandai lahirnya Pancasila, yang merupakan falsafah dan juga Dasar Negara.

“Dengan semakin meluasnya masyarakat mengkonsumsikan buah lokal, ini adalah wujud kita saling menghidupi dan saling menyejahterakan,” ujarnya

Selain menanam pohon buah produktif di pekarangan masjid, Rachmat juga membagikan bibit buah lokal kepada masyarakat yang hadir untuk juga ditanam di pekarangan rumah mereka. Bibit buah tersebut terdiri dari bibit manggis dan bibit rambutan.

“Bung Karno mengajarkan bahwa Pancasila tidak terlepas dari hubungan kita dengan sesama dan alam semesta, Kondisi alam kita diramalkan kedepan suhu panas bisa mencapai 50 derajat karena hutan kita banyak yang sudah rusak. Padahal Bung Karno mengajarkan dilestarikan hutan. Oleh karena itu saya membawa bibit buah,” katanya

Selain itu Rachmat menegaskan, masjid harus menjadi lokomotif utama dalam melakukan gerakan tanam bibit pohon buah dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Masyarakat juga diminta menyeimbangkannya dengan rajin menanam bibit pohon di pekarangan rumah mereka.

“Jika masyarakat mulai rajin menanam bibit buah lokal di pekarangan maupun di sepanjang lingkungan, kelak hasil buah lokal itu dapat dikelola dan dimanfaatkan secara kolektif maupun untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan vitamin rumah tangga,” imbuhnya.

Jika masyarakat sudah memiliki buah lokal di lingkungan mereka, maka masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk sekadar membeli buah-buahan. Seperti halnya masyarakat Desa Kawo, yang saat ini mesti membeli buah harus menempuh jarak yang jauh dari perkampungan mereka.

Setelah penanaman pohon buah produktif tersebut, nantinya PDIP NTB juga akan menanam pohon kurma di pekarangan masjid. Satu masjid akan ditanami dua buah pohon kurma. Saat ini, bibit kurma tersebut sedang dalam proses pemesanan di salah satu daerah budidaya bibit kurma di Pulau Jawa.

Pada kesempatan tersebut pula, Rachmat berjanji akan memberikan bantuan senilai Rp 200 juta untuk pembangunan Masjid Al-Ikhlas. Selain itu, akses jalan tanah yang berlubang dan bergelombang menuju dusun tersebut, akan diperjuangkan untuk menjadi lebih layak sehingga memudahkan akses masyarakat.

Aminah, salah seorang warga tak henti mengucap syukur atas perhatian yang diberikan kepada masyarakat setempat. Tak henti dia mengembangkan senyum manakala dirinya menerima bantuan bibit manggis dari Rachmat Hidayat.

“Anak-anak dan cucu saya nanti yang akan berjamaah memanjat pohon manggis ini kalau sudah berbuah,” ungkapnya

Beberapa warga juga mengaku, bibit tanaman tersebut mungkin buahnya tidak akan dinikmati oleh mereka karena tak ada yang tahu umur setiap orang sampai kapan. Namun, mereka haqqul yakin, bahwa bibit tanaman tersebut kelak, manakala akan berbuah, akan dinikmati oleh anak dan cucu mereka.