zaman.id – PT PLN (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong transisi menuju energi bersih dengan menggelar Customer Intimacy Mandalika Discussion Forum 2025 bertema “Green Energy as a Service for Sustainable Tourism” atau GEaaS.
Kegiatan yang berlangsung di Sirkuit Mandalika ini menjadi wadah kolaborasi antara PLN, Forkopimda, BUMN, pelanggan prioritas, serta berbagai pemangku kepentingan dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat.
Acara ini dihadiri oleh manajemen PLN, antara lain Executive Vice President EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan PLN, Dini Sulistyawati, General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, General Manager PLN UIP NUSRA, serta jajaran Direksi Anak Perusahaan PLN.
Dari unsur pemerintah turut hadir Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, Samsudin. Forum ini mencerminkan sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem energi hijau yang mendukung keberlanjutan destinasi wisata unggulan seperti Mandalika.
Melalui kegiatan ini, PLN memperkenalkan konsep Green Energy as a Service (GEaaS), sebuah solusi inovatif yang memungkinkan pelanggan sektor pariwisata untuk beralih ke energi hijau tanpa investasi awal.
Dengan layanan ini, pelanggan dapat menikmati listrik dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, yang dikelola secara profesional oleh PLN.
EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan PLN, Dini Sulistyawati, menyampaikan bahwa transisi menuju energi hijau bukan hanya tentang efisiensi dan inovasi, tetapi juga tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Kegiatan ini menjadi momentum bagi PLN dan para investor pariwisata untuk memperkuat pengembangan sektor pariwisata di NTB melalui penerapan konsep pariwisata hijau, yang didukung oleh kolaborasi bersama PLN melalui inisiatif Green Energy as a Service. Mandalika sebagai ikon pariwisata dunia harus menjadi contoh nyata bagaimana energi bersih dapat berjalan seiring dengan kemajuan ekonomi,” katanya.
Sementara itu, GM PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menegaskan bahwa NTB memiliki potensi besar dalam pengembangan energi hijau di tingkat nasional.
“Forum ini menjadi bukti bahwa semangat transisi energi harus kita jalankan bersama, khususnya dalam mendukung sektor unggulan seperti pariwisata melalui Green Energy as a Service (GEaaS). PLN siap menghadirkan solusi ramah lingkungan yang dapat diimplementasikan oleh para pelaku industri pariwisata,” ucap Sri Heny.
Acara ini juga menghadirkan sejumlah narasumber yang membahas tantangan penerapan energi bersih di sektor pariwisata. Dalam paparannya, para narasumber menekankan bahwa peningkatan ekonomi pariwisata perlu disertai sinergi dari seluruh pihak yang terlibat.
Salah satu narasumber, Edo Mahendra, Ketua Tim Khusus Perancangan Aksi Transisi Energi Nasional, menilai bahwa PLN telah menunjukkan kesiapan yang kuat dalam menghadapi transisi energi hijau. “PLN sangat siap untuk mendukung transisi energi hijau.
Dengan adanya RUPTL yang berorientasi pada energi bersih serta langkah-langkah strategis seperti pemetaan kebutuhan (demand mapping) green energy, PLN membuktikan posisinya sebagai pionir dalam pengembangan energi hijau, terutama untuk sektor pariwisata,” ujar Edo.
Acara ini juga mendapat apresiasi dari Samsudin, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB.
“Ini adalah acara yang luar biasa. Kami berterima kasih kepada PLN dan berharap ke depan dapat terus bersinergi untuk mewujudkan industri pariwisata hijau,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Salim, GM Lombok Epicentrum Mall, menyampaikan bahwa seluruh pelaku usaha perlu bersama-sama mewujudkan penggunaan energi hijau.
“Kami sangat mendukung inisiatif dari PLN untuk menghadirkan energi bersih, demi masa depan yang lebih asri,” ujarnya.
Melalui forum ini, PLN menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam pengembangan ekonomi hijau dan pariwisata berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan komitmen PLN mendukung target Net Zero Emissions 2060, sekaligus menjadikan Mandalika sebagai contoh penerapan energi bersih yang berdaya saing global.











