Terkini

Lebaran Ketupat, Arus Kendaraan di Batulayar Meningkat Dua Kali Lipat

78
×

Lebaran Ketupat, Arus Kendaraan di Batulayar Meningkat Dua Kali Lipat

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, NTB – Dalam Perayaan Lebaran Topat di Wilayah bayulayar, terjadi peningkatan volume arus kendaraan hingga dua kali lipat dari hari biasanya.

Peningkatan volume kendaraan ini terkait dengan kegiatan berwisata masyarakat, walaupun Pemerintah Daerah masih belum melakukan Perayaan secara terpusat.

Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK melalui Kasat Lantas Iptu Agus Rachman, SH mengatakan pihaknya telah merlakukan Langkah antisipasi.

“Sesuai dengan prediksi sebelumnya, sehinggapeningkatan volume kendaraan di Batulayar cukup signifikan kenaikannya,” ungkapnya.

Yang mana, sebelumnya dalam dalam dua kali perayaan lebaran ketupat mesih melakukan berbagai pembatasan-pembatasan di Kawasan Wisata Senggigi.

“Untuk lonjakan arus lalu lintas di wilayah Batulayar sangat tinggi sekali, volume kendaraan masyarakat yang plesir ke kawasan Batulayar pun meningkat 100 persen,” ujarnya, Senin (09/05/2022).

Untuk itu, sebagai Langkah antsipasi telah menyiapkan skema pengamanan pada titik-titik yang menurutnya memiliki potensi kemacetan.

“Titik-titik yang kami antisipasi sebagai titik kemacetan, diantaranya makam Batulayar, hingga kawasan pantai Duduk,” katanya.

Karena kawasan setelah Batu Bolong hingga Kerandangan, itu disebutnya cukup landai. Sehingga jajarannya memusatkannya di sekitar Makam Batulayar dan Pantai Duduk.

“Peningkatan volume kendaraan yang saya lihat di lapangan sekitar 100 persen, dari semulanya yang landai. Tapi dengan euforia lebaran ketupat ini membludak sekali,” terangnya.

Sehingga untuk mengatisipasi kemacetan, pihaknya mengupayakan penertiban parkir agar para pengelola memanfaatkan kantong-kantong parkir yang ada. Dan diimbau untuk tidak memanfaatkan bahu jalan.

“Termasuk mengalihkan arus kendaraan barang besar yang menuju KLU supaya tidak melalui Senggigi,” katanya.

Namun demikian, pihaknya masih tetap mengkonsentrasikan terkait penerapan protocol Kesehatan dan disiplin dalam berlalulintas.

“Agar masyarakat tetap mempedomani aturan-aturan lalu lintas, dan tidak mengabaikan protocol kesehatan. Baik menggunakan helm, sabuk pengaman, serta memperhatikan kelengkapan surat kendaraan mereka, termasuk dalam penggunaan Masker,” terangnya.

Terutama untuk kendaraan bak terbuka (pick up), agar tidak mengangkut orang yang tidak sesuai peruntukannya.

“Karena dapat membahayakan, dari beberapa peristiwa kecelakaan bak terbuka ini bisa berakibat fatal, hingga memakan korban jiwa,” pesannya.

Sehingga saat perugas menemukan adanya kendaraan bak terbuka yang melintas, langsung memintanya untuk memutar balik arah. Atau tidak mengizinkannya untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi wisata.

“Untuk keselamatan kita semua, intinya adalah sebagai upaya dalam mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas, atau zero accident selama perayaan Lebaran Topat ” tandasnya.